REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
Download Document : https://drive.google.com/open?id=0B22zpPDJPVEHdVpKRFBNWThjTE0
Judul
|
An observational method for
Postural Ergonomic Risk Assessment (PERA)
|
Jurnal
|
Department of Mechanical and
Aerospace Engineering
|
Halaman
|
1-10
|
Tahun
|
2016
|
Penulis
|
|
Reviewer
|
Muhammad Khalish Hafizh
(37414393)
|
Tanggal
|
08 Januari 2017
|
Tujuan Penulisan
|
Mengusulkan sebuah metode
sederhana yaitu Postural Ergonomic
Risk Assessment (PERA) dan memberikan pemahaman tentang salah satu metode
yang cocok dalam mengevaluasi resiko postur tubuh saat bekerja yang ergonomis
dalam perkerjaan perakitan siklus pendek.
|
Latar Belakang
|
Operator yang bekerja sehari-hari
melakukan pekerjaan yang berulang-ulang bahkan dengan kegiatan yang sama
saja. Gerakan yang berulang serta postur tubuh yang kaku menjadi salah satu
penyebab terjadinya resiko cedera dalam bekerja. Untuk mencegah terjadinya
cedera pada operator, telah banyak peraturan yang diberlakukan bersama dengan
standar teknis untuk mengevaluasi resiko berdasarkan ergonomi untuk menjamin
keselamatan operator.
Ada banyak metode untuk
memberikan penilaian postur secara ergonomis di tempat kerja. Namun, sebagian
besar metode tidak dimaksudkan untuk menilai pekerjaan yang
berulang-ulang. Jurnal ini mengusulkan
sebuah metode yaitu, Postural Ergonomis Risk Assessment (PERA). Dimana metode
ini dianggap lebih baik untuk memberikan penilaian dalam perbaikan postur
tubuh untuk pekerjaan yang berulang-ulang.
Metode PERA ini memiliki keunggulan yaitu memberikan analisis dari
setiap tugas pekerjaan dalam siklus kerja, yang mana metode ini memudahkan
dala mengidentifikasi sumber risiko tertinggi bagi operator.
Berdasarkan data kondisi kerja di
Eropa, 46 – 63 % operator mengalami masalah/ gangguan pada punggung dan nyeri
otot, dikarenakan kerja yang monoton dan terus menerus dalam jangka waktu
lama. Oleh karena itu diusulkan metode ini untuk memberikan evaluasi yang
sederhana tentang postur tubuh yang ergonomis untuk operator agar mengurangi
resiko cedera saat bekerja.
|
Metode Penelitian
|
Metode yang digunakan pada jurnal
ini adalah metode Postural Ergonomis
Risk Assessment (PERA) yang dapat menganalisa postur tubuh untuk mengetahui
kesesuaian kerja dengan postur ergonominya.
|
Hasil Penelitian
|
Metode yang diusulkan merupakan
adaptasi dari metode kubus yang digunakan untuk mengevaluasi resiko kerja
setelah bekerja. Metode kubus ini memiliki dua versi yaitu sperling dan
kadefors, secara konseptual metode ini mempertimbangkan 3 parameter dan 3
tingkatan. Sperling memberikan
klasifikasi untuk semua kemungkinan kombinasi dari tingkat permintaan.
Sebaliknya, Kadefors mengusulkan model perkalian untuk mengevaluasi
pekerjaan. 1, 2 dan 3 poin ditugaskan
untuk tingkat permintaan rendah, menengah dan tinggi, masing-masing. Poin
dari tiga parameter dikalikan untuk memberikan skor keseluruhan, yang
membentuk dasar untuk evaluasi risiko.
Untuk uji validasi dari metode
ini menggunakan penilaian yang berpatok pada EAWS yang menggunakan ISO 11226
dan EN 1005-4. Metode ini dikembangkan secara berulang, menggunakan skor 5
yang menjadi batasan dari penilaian di metode ini yang berarti beresiko
tinggi. Untuk mengoptimalkan metode ini digunakan analisa pada pekerjaan
dengan resiko tinggi agar benar-benar dapat mendeteksi secara optimal situasi
ergonomis yang genting.
Untuk kerja yang berulang,
pertama-tama digunakan metode kadefors untuk menilainya (dalam siklus ini
metode sperling tidak berlaku). Metode kubus memberikan titik awal untuk
pengembangan metode. Namun, perlu disadari bahwa metode ini perlu
penyempurnaan sebagai evaluasi apabila ada yang tidak sesuai agar metode
lebih rinci. Seperti EAWS yang sering menyebabkan penyusutan dalam menilai
resiko postur tubuh.
Sama seperti dalam metode kubus
diusulkan oleh Kadefors, tiga parameter yang digunakan dalam PERA adalah
postur, kekuatan, dan durasi, yang terbagi menjadi tiga tingkat permintaan
dari resiko rendah, resiko sedang, dan beresiko tinggi. Metode kubus ini
diadaptasi untuk mengevaluasi sikus kerja yang berulang-ulang, yang ditandai
dengan postur tubuh yang diam kaku dan pekerjaan yang ringan yang menggunakan
tangan atau alat bantu. Pera diuji untuk siklus kerja dari 25 s sampai 250 s.
Untuk waktu siklus sangat singkat, perhatian harus digambarkan karena
kemungkinan jumlah gerakan akan sangat banyak. Pera tidak berlaku untuk
tugas-tugas yang banyak menggunakan
jari dan tidak cocok untuk siklus kerja didominasi oleh aplikasi kekuatan
tinggi. Namun, hal itu dapat digunakan untuk mengevaluasi penerapan sesekali dalam
jumlah besar.
Penerapan dari PERA dibutuhkan
untuk mengikuti langkah-langkah umum sebagai berikut :
1. Bagilah siklus kerja menjadi
tugas-tugas yang berbeda, ditandai dengan postur yang berbeda atau isi
pekerjaan.
2. Hitung persentase dari durasi
pekerjaan yang berhubungan dengan waktu siklus.
3. Amati setiap gerakan dari
postur tubuh operator dan setiap gaya yang diterima oleh operator.
4. Untuk setiap pekerjaan,
klasifikasikan hasil pengamatan postur, kekuatan, dan durasi untuk dijadikan
salah satu dari 3 tingkatan resiko untuk setiap parameter.
5. Pemberian skor untuk masing-masing
parameter.
6. Hitunglah skor untuk setiap
tugas pekerjaan dengan mengalikan skor dari tiga parameter untuk tugas
pekerjaan yang sesuai.
7. Hitunglah skor keseluruhan
untuk siklus kerja sebagai rata-rata skor yang diperoleh dari semua tugas
pekerjaan yang dilakukan.
|
Kekuatan Penelitian
|
- Tinjauan pustaka dan metode
yang digunakan pada penelitian ini sudah tepat
- Penelitian ini relevan dengan
penelitian yang sebelumnya dan bisa diteliti lebih lanjut
- Jurnal ini mengenalkan suatu
metode yang berlandaskan dari teori yang dapat dipercaya (reliable)
Struktur dalam penjelasan jurnal
jelas dan mudah dipahami.
|
Kelemahan Penelitian
|
-Bahasa yang digunakan susah
dipahami
-Terlalu banyak pengulangan kata
(pemborosan kata).
|
Kesimpulan
|
Kesimpulan dari penelitian ini
adalah PERA difokuskan khususnya untuk penelitian yang meberikan analisa
resiko pada postur agar ergonomis. Terutama pada kegiatan industri yang
berulang-ulang, adapun 3 kelebihan dari PERA dengan metode lain adalah :
PERA mencapai tingkat
keberhasilan 100% sehubungan dengan evaluasi oleh EAWS. Sembilan siklus
kerja, yang terdiri dari 88 tugas pekerjaan yang berbeda, menawarkan berbagai
substansial.
Fitur utama dari PERA adalah
kesederhanaan dan sesuai dengan standar. Dengan sedikit usaha, pengguna dapat
membiasakan diri mereka dengan metode kerja hasil evaluasi PERA dan cepat
menilai siklus bekerja industri untuk risiko postur tubuh yang ergonomis.
Nilai tambah dari PERA adalah
bahwa PERA memberikan analasis dari setiap pekerjaan dalam siklus kerja
bersamaan dengan evaluasi secara keseluruhan dari siklus tersebut. Hal ini
memungkinkan untuk melakukan identifikasi sumber dari resiko terbesar yang
dapat terjadi pada operator.
|