Senin, 02 Januari 2017

Review Jurnal Burden of acute otitis media in primary care pediatrics in Italy: a secondary data analysis from the Pedianet database

 
Link to journal http://link.springer.com/article/10.1186/1471-2431-12-185
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

Judul
Burden of acute otitis media in primary care pediatrics in Italy: a secondary data analysis from the Pedianet database
Jurnal
Research Article of BMC Pediatrics
Halaman
1-8
Tahun
2012
Penulis
Paola Marchisio, dkk.
Reviewer
Muhammad Khalish Hafizh (37414393)
Tanggal
01 Januari 2017
Tujuan Penulisan
Mengetahui cara untuk mendiagnosa dan mengawasi kejadian peradangan telinga tengah pada bayi maupun anak-anak di Italia menggunakan data sekunder dari Pedianet.
Latar Belakang
Otitis media akut ialah peradangan telinga tengah yang mengenai sebagian atau seluruh periosteum dan terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu, sumbatan pada tuba eustachius merupakan penyebab utama dari otitis media. Otitis media akut (AOM) merupakan salah satu penyakit menular yang paling umum yang mempengaruhi bayi dan anak kecil, dan salah satu alasan utama untuk dilakukan pengobatan antibiotik. Diagnosis ini sering menantang dalam praktek sehari-hari karena gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak ada, dan sedikit perhatian yang diberikan kepada petunjuk yang dikabarkan. Kejadian/ insiden dari otitis media akut (AOM) ini bervariasi dari satu negara ke negara lain. Mulai dari keragaman geografis bersamaan dengan perbedaan desain penelitian, pelaporan dan peraturan turut berperan. Penulis menaksir kejadian AOM pada anak-anak Italia dilihat berdasarkan pelayanan pokok dokter anak (PCPs), dan menggambarkan metode yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit tersebut.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada jurnal ini menggunakan 2 metode yaitu pertama “study design and setting” yang menggunakan analisa data sekunder dari database Pedianet (www.pedianet.com) yang berisikan data klinis, demografi, resep dan hasil data anak-anak secara rutin dilihat oleh sekitar 130 PCPs merata di seluruh Italia (semua anak-anak Italia berusia kurang dari enam tahun terdaftar dengan PCP sebagai bagian dari negara nasional pelayanan kesehatan), dan yang telah digunakan untuk berbagai studi epidemiologi dan pharmacovigilance. Kedua “study population” yaitu menggunakan data semua anak-anak berusia antara 0-6 tahun yang terdaftar oleh salah satu PCPs Pedianet dan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian antara 1 januari 2003 sampai 31 desember 2007.
Hasil Penelitian
Dari 92.373 anak-anak (52,1% laki-laki) yang ditindaklanjuti dengan total 227.361 PY: 23.039 (24,9%) disajikan/ditemukan 38.241 peristiwa AOM (94,6% peristiwa tunggal dan 5,4% peristiwa berulang). Tingkat kejadian total AOM pada periode 5 tahun adalah 16,8 peristiwa per 100 PY (95% CI: 16,7-16,9), termasuk kejadia  AOM tunggal (15,9 episode per 100 PY; 95% CI: 15,7-16,1) dan kejadian AOM berulang ( 0,9 kejadian per 100 PY; 95% CI: 0,9-0,9). Terdapat hanya sedikit dan penurunan tren negative secara terus menerus dari waktu ke waktu (perubahan tahunan persen -4,6%; 95% CI: -5,3, -3,9%). Tingkat kejadian AOM bervariasi berdasarkan usia, puncaknya pada anak usia 3 sampai 4 tahun (22,2 kejadian per 100 PY; 95% CI 21,8-22,7). Sebagian besar peristiwa AOM (36.842 / 38.241, 96,3%) didiagnosis menggunakan otoscope statis; sedangkan otoscope pneumatik digunakan hanya 3,7%.
Kekuatan  Penelitian
This journal used data from a reliable source that make strong result,  problem that was analyzed is clear, and  fledged observational reporting and systematic.
Kelemahan  Penelitian
This observation procedure was not detail and inaccurate, didn’t have observational framework/ flowchart.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah  data penulis (yang dikonfirmasi oleh hasil penelitian prospektif kecil) mengisi kesenjangan dalam pengetahuan kita tentang kejadian AOM di Italia dan menunjukkan bahwa itu merupakan beban (tantangan) yang cukup besar untuk sistem PCPs Italia. Program pendidikan yang berkenaan dengan diagnosis AOM dibutuhkan, Seperti penelitian lebih lanjut untuk mengawasi kejadian yang berkaitan dengan pengenalan vaksin konjugasi pneumokokus yang lebih luas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar